Friday, April 22, 2011

For You My Father, with Love

Mungkin ibu lebih kerap menelefon untuk menanyakan keadaan kita setiap hari.. 
Tapi tahukah kita, sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk menelefon kita?

Semasa kecil, ibulah yang lebih sering mendukung kita..
Tapi tahukah kita bahawa sebaik saja ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih ayahlah selalu menanyakan apa yang kita lakukan seharian ?

Saat kita sakit atau demam, ayah sering membentak "sudah diberitahu! jgn minum ais!".
Tapi tahukah kamu bahwa ayah sangat risau.??

Ketika kita remaja, kita meminta izin untk keluar malam, ayah dengan tegas berkata "tidak boleh!"..
Sedarkah kita bahawa ayah hanya ingin menjaga kita? Kerana bagi ayah, kita adalah sesuatu yg sangat berharga.

Saat kita sudah mula dipercayai, ayah pun melonggarkan peraturannya. Maka kita telah melangar kpercayaan nya...
Maka ayahlah yang setia menunggu kita di ruang tamu dengan rasa sangat risau..

Setelah kita meningkat dewasa, ayahlah yang menghantar kita ke sekolah atau kolej untuk belajar.. Di saat kita memerlukan ini-itu, untuk keperluan kuliah kita, ayah hanya mengerutkan dahi. Tanpa menolak, beliau memenuhinya..

Saat kamu berjaya, ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu, Ayah akan tersenyum dengan bangga..

Sampai ketika jodoh kita telah datang dan meminta izin untuk mengambil kita dari ayah, ayah sangat berhati-hati mengizinkan nya..
Dan akhirnya,, saat ayah melihat kita duduk di atas plamin bersama pasangannya, ayah pun tersenyum bahagia..
Apa kita tahu, bahawa ayah sempat pergi ke belakang dan menangis? Ayah menangis kerana ayah sangat bahagia..

Dan dia pun berdoa "Ya Tuhan, tugasku telah selesai dengan baik.. Bahagiakanlah putra putri kecilku yang manis bersama pasangannya"..
Setelah itu ayah hanya akan menunggu kedatangan kita bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk, dengan rambut yg memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjaga kita.... 

No comments:

Post a Comment